Ciri-Ciri Jenis Manusia Purba dan Penemunya - Manusia purba merupakan salahsatu sejarah dunia yang dipercayai sebagai nenek moyang manusia. Kepercayaan
ini timbul karena manusia purba memiliki ciri-ciri yang sangat mirip
dengan manusia pada zaman sekarang, hal ini deiperkuat juga dengan
adanya teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin. Teori dari
mang Darwin ini mengemukakan bahwa evolusi organisme yang ada, terjadi
melalui perubahan dan juga sifat-sifat yang terwariskan.
Dalam teori evolusi seleksi alam Darwin dijelaskan bahwa makhluk hidup yang tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar maka makhluk hidup tersebut lama kelamaaan akan punah, sehingga yang tinggal adalah makhluk hidup yang mampu bertahan hidup dan bersaing dan mampu beradaptasi dengan lingkungannnya.
Penemu Jenis Manusia Purba di Indonesia
Manusia purba pada zaman sejarah meninggalkan berbagai jenis hasil kebudayaan yang telah mereka buat dan menurut ilmu pengetahuan dan teori yang berkembang bahwa manusia purba di yang ditemukan di Indonesia terdiri dari berbagai jenis.Nah, manusia setelah mengenal sedikit tentang teori evolusi darwin, sekarang kita akan mengenal jenis jenis manusia purba yang ada di Indonesia dan juga ciri-cirinya yang diantaranya adalah sebagai berikut :
- Meganthropus Palaeojavanicus atau Manusia Besar ditemukan di Sangiran pada tahun 1941 oleh G.H.R Von Koenigswald
- Pithecanthropus atau Manusia Kera Berjalan Tegak diantara manusia purba dari jenis ini terbagi menjadi dua yaitu : Pithecanthropus Erectus dan Pithecanthropus Mojokertensis.
Pithecanthropus Erectus ditemukan di Trinil (lembah bengawan solo) pada tahun 1890 Penemunya adalah Eugene Debois.
Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan di Perning Mojokerto pada tahun 1936 dan ditemukan oleh G.H.R. Von Koenigswald
Pithecanthropus Soloensis ditemukan di Ngandong Bengawan Solo pada tahun 1939 oleh G.H.R. Von Koenigswald dan Weidenreich - Homo diantaranya : Manusia Purba Homo Wajakensis dan Manusia Purba Homo Soloensis.
Homo Wajakenisi ditemukan di Wajak Tulung Agung pada tahun 1989 oleh Vab Rietschotten.
Homo Soloensis ditemukan di Ngandong Bengawa Solo pada tahun 1931-1934 oleh Von Koenigswald dan Weinderich.